benarkan orang indonesia cas cis cus inggris karena minder? jika ya, apakah solusinya dengan menolak bahasa ingris?
Berita ini memang sudah gak basi : Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, mewajibkan pejabat eleson II menggunakan bahsa inggris saat rapat internal setiap jum'at., mulai awal 2010. jika tidak, yang bersangkutan dipersilahkan keluar dari ruang rapat, alasannya, bahasa inggris sangat penting di era global, apabila akan ada banyak event internasional du sumsel. bagaimana nanti jika perwakilan asing bertanya, dan pejabat kita tidak mengerti? Gubernur bahkan mengatakan inggris akan menjadi "bahasa kedua" di provinsinya.
Rupanya putusan ini sudah mulai diterapkan, tapi masih banyak pejabat yang Kelabakan, bahkan tidak bisa ngomong inggris sama sekali. hal ini juga memancing perdebatan di milis dan forum.
sebagai sastrawan indonesia (dan sunda), Ajip sudah diduga akan kontra berat. beliau sampai menulis kata "Istigfar", dan menanyakan arti bahasa kedua.
UU 24/2009 menyebutkan bahasa indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi, jati diri, kebanggaan nasional, wajib di pakai dalam komunikasi resmi lingkungan kerja pemerintah dan swasta. memaksakan rapat menggunakan bahasa inggris melanggar UU 24/2009.
gubernur memaksa rapat menggunakan bahasa inggris untuk melayani duta besar, bukan untuk rakyat. betul, tapi tidak ada salahnya. tapi saya berpendapat sebaliknya(ajip), ini bisa menjadi contoh yang baik. berbahasa menggunakan bahasa lawan bicara adalah bentuk penghormatan yang sangat tinggi. rakyat diberi contoh menhormati lawan bicara.
kegemaran menyisipkan bahasa inggris kedalam percakapan sehari-hari menunjukan adanya rasa rendah diri si pembicara. takut dicap hanya bisa bahasa indonesia, takut dianggap tidak intelek jika tidak bisa inggris. menunjukan tidak ada kebanggaan terhadap bahasa indonesia. bahasa indonesia minder, ya. tapi tetapi berbahasa inggris selalu karena minder, tidak.
poin kedua dulu, orang yang menyelipkan bahasa inggris. ini semata-mata untuk mengirit waktu dalam berkomunikasi. bahasa tertentu tidak bisa efisien dalam lingkungan dan bidang tertentu.
poin pertama, bahasa indonesia memang minder. tapi, apakah dengan menggalakkan bahasa indonesia dan menolak bahasa asing, kita bisa menhilangkan keminderan itu? jika penyebab keminderan adalah status pendidikan dan ekonomi yang rendah, bukankan seharusnya kita lebih rajin bekerja dan belajar, termasuk belajar bahasa asing. kita tidak bisa menyalahkan orang yang berbahasa asing karena ingin statusnya naik. anak yang dibesarkan secara sunda di rumah, lalu melihat bahwa bahasanya dipakai oleh tukan becak dan pedagang kaki lima, sementara bahasa indonesia dipakai di sekolahan dan perkantoran. tentu secara alamiah ingin berbahasa indonsia supaya bisa masuk ke lingkungan yang lebih tinggi. sayangnya, bahasa sundanya jadi luntur.
rata - rata orang indonesia masih jauh dari bilingual inggris - indonesia atau inggris sebagai bahasa kedua. menyelipkan bahasa inggris mungkin lancar, tapi berbicara inggris penuh lancar dalam 5 menit? rasanya belum sampai 1-5% penduduk yang bisa. masih perlu puluhan tahun, dan beberapa generasi.
oleh : STEVEN HARYANYO (Analisis Sistem & Pemerhati Sekuriti)
EmoticonEmoticon